Suhendra – detikFinance

Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tak mempersoalkan rencana investasi para konglomerat Indonesia ke luar negeri termasuk ke Malaysia. Investasi ke luar negeri itu merupakan pelengkap investasi yang sudah ada di Indonesia.

Kepala BKPM Gita Wirjawan mengakui saat ini Indonesia justru sedang gencar meningkatkan investasi ke dalam negeri terutama mengharap besar dari kantong para pemodal lokal.

“Betul, apalagi kita lagi prioritaskan pemodal dalam negeri, namun mungkin ada beberapa peluang di luar negeri yang komplimenter sifatnya dengan tipe investasi yang di dalam negeri,” kata Kepala BKPM Gita Wirjawan kepada detikFinance, Senin (6/12/2010).

Gita menambahkan, upaya investasi pemodal lokal ke luar negeri, juga diartikan sebagai bentuk bahwa pengusaha nasional Indonesia sudah memiliki kaliber internasional, baik regional maupun global.

“Itu inisiatif yang bagus sekali mengingat keberadaan pengusaha kita yang sudah sangat berskala dan juga wawasan mereka yang sudah meng-regional dan meng-global,” jelas Gita.

Sebelumnya Wakil Perdana Menteri Malaysia YAB Tan Sri Dato Muhyiddin Yassin mengunjungi Indonesia dan berdialog dengan 13 konglemerat papan atas Indonesia, untuk mempromosikan investasi di negerinya.

Hasilnya banyak pengusaha Indonesia tertarik berinvestasi di Negeri Jiran tersebut. Mereka diantaranya tertarik untuk berinvestasi langsung berupa pembangunan kota kawasan hingga infrastruktur di daerah perbatasan.

Beberapa nama seperti Ciputra kemungkinan akan kembali masuk berivestasi ke Malaysia. Bahkan James Riady, CEO Lippo Group siap masuk ke dalam bisnis rumah sakit atau health care.

Sementara Subagio Wirjoatmodjo dari PT Citra Sari Makmur, kabarnya akan membangun infrastuktur di perbatasan antara Serawak dan Kalimantan.

Selain itu, dikabarkan juga Presiden Komisaris PT Saratoga Investama Sedaya Edwin Soeryadjaya menyiapkan dana tak terbatas untuk berinvestasi di Malaysia sepanjang memiliki prospek jangka panjang.

Negeri serumpun Malaysia menargetkan dalam 10 tahun mendatang investasi di Malaysia harus mencapai US$ 440 miliar.